Daur Ulang Kreatif: Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Kudus Ajak Anak Panti Olah Sampah

Blog Single

Kudus – Kegiatan berbasis kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi tujuan utama yang ingin direalisasikan oleh sekelompok mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Daur Ulang Kreatif: Mendorong Kreativitas dalam Mendaur Ulang Sampah”. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang terdiri dari 5 orang, yakni, Moh Syaifuddin, Isna Syarifa Maulida, Nurul Fahimatus Sholikhah, Bagus Ubaidillah, dan An-nas Dzikrul Firdat, guna memenuhi tugas luaran mata kuliah Dasar-dasar Pembangunan Sosial yang dibimbing oleh Dr. Irzum Farihah, S.Ag., M.Si. selaku dosen program studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 10 Mei 2025, di Panti Asuhan Al-Hasaniyyah, Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, para mahasiswa mengajak peserta untuk lebih mengenal jenis-jenis sampah, dampaknya terhadap lingkungan, dan bagaimana limbah anorganik seperti botol plastik serta kardus dapat diolah menjadi barang-barang bernilai guna dan seni.

Kegiatan daur ulang sampah ini menjadi ruang belajar yang menyenangkan sekaligus inspiratif bagi anak-anak panti. Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga langsung dilibatkan dalam praktik mendaur ulang. Salah satu kegiatan utama adalah membuat celengan dari botol bekas yang dihias secara kreatif. Kegiatan ini ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, serta mendorong daya cipta dan keterampilan tangan anak-anak dalam menciptakan kerajinan yang bernilai ekonomis.

“Kami ingin membekali adik-adik panti dengan keterampilan praktis yang tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar untuk mengurangi jumlah sampah,” ujar Moh Syaifuddin ketua kelompok.

Selain penyuluhan dan praktik daur ulang, anak-anak juga diajak menonton video edukatif tentang pentingnya pengelolaan sampah. Penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia peserta, sehingga mudah dipahami dan membangkitkan antusiasme mereka. Keaktifan peserta selama sesi diskusi dan praktik menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi evaluasi informal untuk menilai pemahaman peserta serta refleksi dari tim mahasiswa terkait proses pelaksanaan. Sebagai simbol edukasi dan ucapan terima kasih, tim pengabdian menyerahkan tempat sampah kepada pihak panti asuhan, dengan harapan dapat mendukung terbentuknya kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga belajar dari kehidupan dan semangat anak-anak panti. Harapannya, program semacam ini dapat berkelanjutan dan diperluas cakupannya, menjadi gerakan kecil yang berdampak besar dalam membangun generasi yang kreatif, peduli lingkungan, dan mandiri secara ekonomi.

Share this Post1: