Gelar Stadium Generale Prodi PMI IAIN Kudus Datangkan Kepala Desa Sekapuk, Ujung Pangkah, Gresik

Blog Single

Humas FDKI – Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus dalam  menyambut Mahasiswa Baru (MABA) menggelar Stadium General bertajuk “Partisipasi Pengembangan Masyarakat Islam Bagi Kualitas Kesejahteraan Masyarakat” di Gedung Multimedia lantai 2 Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus, Pada Rabu (07/09/2022). Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Kudus dalam pembukaan acara mengatakan bahwa acara Stadium Generale digelar agar dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa baru PMI agar senantiasa bersemangat dalam upaya pengembangan masyarakat dengan menghadirkan sosok kepala Desa Sukses yaitu Abdul Halim Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang mampu mengembangkan masyarakat dari masyarakat tertinggal menjadi masyarakat yang sejahtera.

Sebagai informasi, acara seminar tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Kudus Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos, M.Si  dan dihadiri oleh Ketua Prodi PMI Rukhaini Fitri Rahmawiti M.Pd.I dan sekretaris Prdi PMI Hasan Bastomi, M.Pd.I, Dosen di Fakultas dakwah dan Komunikasi IAIN Kudus serta H. Abdul Halim sebagai Narasumber. Sementara itu, Ketua Prodi PMI Rukhaini Fitri Rahmawiti M.Pd.I dan juga sebagai moderator dalam pembukaan sesi pemaparan materi menyampaikan bahwa sekarang ini sudah mulai bermunculan Desa-Desa Sukses yang mampu membuat masyarakatnya menjadi berdaya salah satunya adalah Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah dengan tangan dingin Kepala Desanya. Ini menandakan bahwa Desa yang dulu dianggap tempat yang tidak mampu menghasilkan ekonomi sehingga masyarakat pada berbondong-bondong merantau ke Kota, sekarang kebalikannya Desa Mampu membuktikan sebagai pusat ekonomi masyarakat dan Negara. Oleh karena itu, acara ini menjadi penting agar para mahasiswa kelak menjadi aktor dalam membangun Desa masing-masing, karena tidak dipungkiri ketika mahasiswa lulus mereka akan kembali ke masyarakat khususnya masyarakat Desa dengan istilah Bali Ndeso Mbangun Ndeso.  

Sedangkan Abdul Halim selaku Narasumber pada acara tersebut menyampaikan untuk menciptakan Kualitas Masyarakat sejahtera diperlukan Partisipasi Pengembangan Masyarakat Islam yaitu para mahasiswa dari Prodi PMI. Oleh karena itu peran serta dari mahasiswa PMI sangat dibutukan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa. Jangan khawatir karena dengan membangun Desa secara serius maka kesejahteraan masyarakat desa akan terwujut, tuturnya. Selain itu, Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah juga membagikan kiat sukses beliau dalam membangun masyarakat Sekapuk yang asalnya masayarakat miskin dan daerah yang kumuh menjadi masyarakat yang milyader dengan kawasan wisata yang bersih dan terawat. Abdul Halim menyampaikan bahwa keberhasilan membangun Desa Sekapuk berkat dukungan penuh seluruh warga masyarakat dan perangkat desa. Ini merupakan realisasi dari ide dan janji kampanye saat mengikuti pemilihan kepala desa (pilkades) Sekapuk.

Sejak diminta visi misi panitia pilkades, idenya menjadikan potensi desa terutama sektor pariwisatanya menjadi salah satu sumber pendapatan asli desa,” kata Abdul Halim. Dalam Paparannya Abdul Halim mengakui tidak mudah untuk mewujudkan ide tersebut. Banyak tantangan dan hambatannya. “Pasca tambang batu kapur yang tentu sulit dalam melakukan pembenahan dan penanaman. Kemudian, tempat pembuangan sampah dan kurangnya dukungan dari warga saat itu,” kata Abdul Halim. Namun, dia menemukan kuncinya, yakni harus berani GILA (Gagasan, Ide, Langsung Aksi). Dengan langsung aksi, maka menguatkan silaturahmi akhirnya warga masyarakat desa termasuk perangkat desa mendukung penuh dan dapat diajak bekerja sama, berkolaborasi dan bersinergi membangun kawasan wisata di Desa Sekapuk. “Kita harus positif thinking dan mengubah mindset masyarakat desa, untuk yakin bahwa apa yang kita lakukan ini untuk kebaikan bersama,” kata Abdul Halim.

Menurut kades berpenampilan nyentrik berambut gondrong dan berjenggot panjang ini, pemerintah pusat memberikan apresiasi, namun dukungan dana nol. Kecuali hanya dana desa yang diamanahkan, itupun penggunaannya sesuai juknis dan peraturan menteri dan peraturan bupati. Namun, Abdul Halim tidak patah arang. Dia berupaya terus menggali ide dan potensi desa dan sumber daya manusianya. Caranya dengan mendirikan BUMDes Desa Sekapuk, yang kini memiliki 4 jenis usaha, yakni usaha wisata Selo Tirto Giri (Setigi), PDAM, Pengolahan Sampah dan Tambang Kapur. Dari usaha-usaha tersebut pada tahun 2020 BUMDes berhasil mengumpulkan laba bersih sebesar Rp7 miliar, sehingga mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) Rp2,047 miliar. Abdul Halim pun mendapat julukan kades miliarder.

Abdul Halim bersyukur dalam kurun waktu 3 tahun bisa membuka lapangan kerja bagi ratusan kepala keluarga, sehingga mayoritas warga desa dapat bekerja di desanya tanpa perlu bermigrasi ke kota-kota besar. “Alhamdulillah dari masyarakat yang pendapatan awalnya Rp400.000 sebulan bisa menjadi kisaran Rp6-7 juta per bulan,” kata dia.

Selanjutnya, kades Sekapuk ini ingin membangun kawasan agrowisata dan hotel terapung. Baginya, maritim merupakan kearifan lokal dari masyarakat pesisir seperti Desa Sekapuk yang hanya berjarak 8 kilometer dari pesisir pantai. Selain untuk penginapan, hotel apung ini dapat menjadi wahana edukasi rekreasi bagi masyarakat.”Kami yakin akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke wilayah pesisir pantai utara Gresik ini ke Desa Sekapuk dan apa yang saya lakukan ini harapannya juga bisa dilakukan oleh orang lain khususnya para mahasiswa PMI yang memang sudah didik untuk menjadi pengembang masyarakat, saya saja bisa masak kalian tidak ?,” kata Abdul Halim.

 

Kontributor: Humas FDKI

Editor : Hasan Bastomi

Share this Post1:

Galeri Photo