Adakan Seminar Nasional, Prodi PMI Bahas Community-Based Disaster Management
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus mengadakan seminar nasional di Aula Gedung Rektorat lantai 3, Senin (05/06/2023). Seminar tersebut dibuka oleh Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos, M.Si., CIQar selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) dan dihadiri oleh tiga narasumber yakni Wawan Budianto, ST. MT. (Ready Indonesia), Richa Syapitri, SE., M.Sc (Praktisi Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas), Nuril Maghfirah, M.Sc (Dosen PMI IAIN Kudus) beserta mahasiswa prodi PMI dan tamu undangan.
Seminar nasional dengan tema Community-Based Disaster Management diharapkan dapat menjadi perbekalan para mahasiswa PMI dalam berkontribusi langsung di masyarakat guna mengurangi adanya risiko terjadinya bencana.
“Kontribusi para mahasiswa dan mahasiswi Pengembangan Masyarakat Islam sangat besar dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat agar terminimalisir risiko bencana,†ungkap Nuril Maghfirah.
Bencana sering kali terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi oleh manusia, dengan adanya Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) diharapkan mampu untuk menanggulani atau mencegah terjadinya bencana. Wawan mengungkapkan bahwa komunitas merupakan sebuah layanan yang memfasilitasi masyarakat. Melalui komunitas bencana tersebut masyarakat akan diberi edukasi terkait pengelolaan dan bagaimana cara memanage bencana tersebut.
“Komunitas bukan hanya sekedar penyampaian program saja, tetapi kita sama-sama menggali informasi bersama masyarakat, diskusi, menemukan masalah, serta menemukan solusinya. Sehingga jika terjadi bencana dampak kerugian yang ditimbulkan berkurang,†ungkap Wawan.
Kemudian, pemateri selanjutnya yakni Richa, menyampaikan pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi bencana. Ia mengungkapkan para akademis seperti mahasiswa berperan penting dalam membantu mengurangi bencana melalui edukasi kepada masyarakat. Richa juga memaparkan bahwa tidak hanya korban yang harus menerima edukasi berupa penanggulanan bencana, tetapi juga semua masyarakat berperan sebagai aktor kemanusiaan.
Dalam materi yang disampaikan Richa ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat turun di wilayah bencana, yakni: respon kemanusiaan yang harus relevan efektif dan tepat waktu, mendorong kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk, mengutamakan partisipasi dan umpan balik, menangani setiap pengaduan secara baik, melaksanakan pekerjaan secara efektif, adil dan setara, serta bertanggung jawab. (rahma)